Sunday, October 7, 2018

Pangkat Jabatan VS Sahabat Pertemanan


   Tiap insan pribadi individu pada dasarnya adalah mahkluk sosial yang takkan bisa memungkiri selalu membutuhkan insan lainnya dan akan hidup dalam satu ekosistem ataupun lingkup sosial yang sama, saling membutuhkan dan saling melengkapi satu sama lain.
Semuanya itu akan terasa damai dan indah jika tercapai satu irama selaras dan senada dalam ritme kehidupan sosial , iklim yang kondusif menjadi perwujudan nyata saat semua menyatu dalam satu misi dan visi searah sejalan dan seimbang.

   Saat manusia mulai belajar merangkak sudah membuktikan itu insting usaha untuk mencapai kesetaraan dan cita-cita untuk menjadi lebih baik , sehingga tak dipungkiri sebuah pengakuan dan ungkapan yang menyemangati hidup akan menjadi pendorong manusia untuk terus maju mulai dari merangkak, tertatih, berjalan setapak hingga berlari dan melompat tinggi, semua adalah proses alami yang ditempuh dalam akademi kehidupan.
    
Dalam proses pencapaian cita-cita dan pengakuan jati diri terkadang banyak yang gugur tumbang ditengah jalan alias drop dan tidak bisa lagi memacu diri sendiri untuk bangkit , disaat inilah peran penting lingkungan dan emosi insan di sekitar  kita menjadi pemicu untuk bangkit dan menjadi penyemangat ,dan  insan penyemangat yang baik hati itu seringnya kita sebut sebagai "Teman atau Sahabat".

    Dengan adanya teman dan sahabat inilah kita menjadi lebih lengkap dan sempurna , ibarat mesin original dengan bahan bakar super premium maka akan menghasilkan power dan tenaga lebih besar , begitu juga dengan hati kita yang terlahir original jika di sertakan dengan teman dan sahabat yang super premium dan murni juga akan menjadi mood booster dan motivasi untuk berjuang, memang begitulah teman dan sahabat ini sungguh besar peranannya untuk kita, peran mereka sungguh luar biasa ,itulah si teman dan sahabat.

    Tak dipungkiri dalam kehidupan realita seiring dengan usia dan kesadaran akan kebutuhan hidup, lambat laun hati kita tak lagi original alias sudah bajakan atau terkontaminasi dengan peliknya kehidupan pribadi, kebutuhan ekonomi sosial, gaya hidup dan tuntutan kesejahteraan, membuat kita harus memacu dan memforsir diri agar dapat memenuhi kebutuhan hidup yang layak.     
Terkadang nurani kita harus berbenturan dengan emosi dan ego prbadi, saat kita sudah kehilangan empati maka di saat itulah kita tak lagi bisa mengenali mana teman dan mana lawan, karena dalam keadaan ego dan emosi itulah yang membuat kita  merasa bahwa siapa yang kuat dialah yang berkuasa , siapa yang bisa beradaptasi maka dialah yang bertahan dan siapa yang tegas dan gahar maka dialah yang berkedudukan.

   kondisi ini meciptakan pribadi yang egois , selalu saja bersikap kuat , bersikap kokoh dan memaksakan ego pribadi dan mendongakkan kepala agar yang lainnya mendengarkan dan mau mengikuti , tak ada lagi toleransi tak ada lagi kasih sayang murni seperti teman dan sahabat, krna semuanya ingin benar ingin menang dan berkuasa.
    Disaat kita  dipercaya untuk berada diatas orang lain dalam satu garis hirarki, niscaya kita takkan pernah lagi merasakan indahnya pertemanan, kenapa ? ,karna sungguh yang dibawahmu akan enggan dan risih jika harus mendekatimu, dan kaupun juga akan merasakan sikap dan pola pikir mereka yang tak tulus menghargaimu hanya sebatas kewajiban dan sekedar formalitas saja yang mereka lakukan padamu. dan semua itu sungguh nyata dalam kehidupan ini

    Siapapun yang berada berkedudukan diatas bersiaplah untuk merasakan kesepian, dan pastinya tidak akan ada lagi insan baik yang kita sebut teman dan sahabat di kehidupan kita sehari harinya, rasa pertemanan dan persahabatan seta kekeluargaan  itu akan menjadi bumerang jika kita hanya berada di sebuah ekosistem kecil dan lingkup yang penuh keterbatasan. 

    Wahai Insan Yang Idah, Sungguh kuberharap engkau bisa menjadi penyemangat, menjadi pelita ditengah riuhnya ego pribadi yang meredupkan semangat juang , menjadi tempat bersandar diatas kesepian akan rasa persahabatan dan ketulusan kasih sayang,,, karena sungguh  indahnya pertemanan, manisnya persahabatan, dan tulusnya kasih sayang ,,seolah semuanya menghilang menjauh dan berangsur angsur hanya topeng yang tak berwajah dan tak berbentuk.  

    Wahai Insan Yang Indah,, tahukah dirimu itu sungguh berharga, namun jika semua yang di anggap benar ternyata hanyalah ilusi akankah kau juga pergi dan menjauh .wahai teman dan sahabat... dan jika memang begitu adanya semoga hati dan prasaan ini ditutup dan dikuatkan melebihi batu agar tetap semangat dan terus berjuang dalam kerasnya hukum rimba kehidupan

No comments:

Post a Comment

Let It Be                                                                      When your dreams are so beautiful but Never come true, so nev...